Perbedaan dan Penggunaan Garam Ikan dan Garam Krosok

Selain ditambahkan sebagai penyedap masakan, garam sebenarnya punya banyak fungsi lainnya, seperti untuk berendam, mengawetkan makanan, hingga digunakan sebagai obat. Itu sebenarnya karena garam memiliki banyak jenis selain yang biasa kita pakai untuk memasak. Sebut saja garam ikan dan garam krosok yang penggunaannya lebih sering untuk keperluan non-konsumsi. Untuk lebih kenal garam ikan dan garam krosok, yuk cari tahu perbedaan dan kegunaannya yuk!

Pengertian Garam Ikan

Garam ikan adalah garam murni yang hanya mengandung NaCl tanpa tambahan mineral lainnya. Jika dilihat dari teksturnya, garam ikan terlihat lebih kasar dan berkristal besar. Beda dengan garam yang biasa digunakan untuk memasak.

Garam ini juga biasa dan dikhususkan untuk budidaya ikan hias atau ikan tawar. Lebih tepatnya sebagai antiseptik mencegah penyakit pada ikan akibat jamur, parasit, atau lainnya.

Pengertian Garam Krosok

Sama-sama memiliki butiran yang besar dan kasar, garam krosok atau coarse salt merupakan garam yang memiliki rasa asin jauh lebih kuat dan tidak mudah larut dalam air.

Garam ini lebih banyak digunakan sebagai pengawet. Misalnya untuk produksi ikan asin, mengawetkan tangkapan ikan nelayan, atau bisa juga sebagai campuran pakan ternak. Meski begitu ada juga yang menggunakannya sebagai garnish dan taburan di atas makanan, tapi bukan sebagai bumbu, ya!

Di Indonesia, garam krosok banyak dihasilkan di beberapa wilayah seperti Madura dan Cirebon yang dihasilkan dari proses pengeringan air laut dari dasar terpal geomembran.

BACA KUGA: GARAM LAUT TIDAK MEMILIKI MASA KADALUARSA, MITOS ATAU FAKTA?

Perbedaan Garam Ikan dan Garam Krosok

1. Komposisi

Garam krosok memiliki kandungan utama berupa natrium klorida (NaCl) namun juga memiliki kandungan mineral lainnya karena dipanen dari penguapan air laut atau air garam dalam wadah terbuka sehingga kadar airnya berkurang dan meninggalkan kristal garam yang kasar.

Sementara garam ikan hanya mengandung NaCl tanpa adanya senyawa lain di dalamnya sebab dikhawatirkan bisa membawa pengaruh buruk pada ikan. Selain itu, garam ikan masih disaring lagi sebelum dikemas dalam bentuk yang siap digunakan.

2. Fungsi

Fungsi utama garam krosok adalah untuk membersihkan dan mengawetkan makanan. Itu sebabnya garam ini paling sering digunakan pada proses pembuatan ikan ikan asin.

Bedanya, kalau garam ikan digunakan untuk “menjaga kesehatan” ikan dan membantu pertumbuhannya, misalnya untuk mengontrol pH air, menghambat pertumbuhan lumut, mengatasi serangan jamur dan parasit, membersihkan kotoran pada insang, hingga mengobati ikan yang sedang stres.

3. Harga

Jika membandingkan harga kedua garam ini di e-commerce, perbedaan harganya bisa dibilang cukup signifikan mengingat keduanya memang memiliki fungsi yang berbeda. 

Harga garam krosok berada di kisaran Rp4.000,00 per kilogramnya. Sementara harga garam ikan sekitar Rp5.000,00 per 200 gram. Artinya, harga garam ikan 6x lebih mahal dibanding harga garam krosok.

Penggunaan Garam Ikan dan Garam Krosok

Garam adalah zat anorganik berbentuk butiran kristal yang berwarna putih, hitam, atau merah. Karena ada banyak jenis, sudah pasti kegunaannya pun berbeda. Begitu pula dengan kegunaan dari garam ikan dan garam krosok yang sudah pasti penggunaannya berbeda sehingga tidak dapat saling menggantikan.

Kedua garam ini juga tidak cocok digunakan untuk keperluan konsumsi sehari-hari. Butuh proses lanjutan agar garam krosok bisa dipakai sebagai garam konsumsi.

Nah, setelah mengetahui fakta-fakta di atas, Anda pasti semakin tahu dan yakin kalau hanya Pura Sea Salt dan Pura Himalayan Salt yang cocok digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Diproses 100% secara alami tanpa melalui proses rafinasi dan penambahan zat-zat kimia lainnya, menjadikan garam natural PURA ini lebih rendah natrium dan kaya mineral.

Selain itu produk-produk PURA juga telah mengantongi sertifikat halal MUI, BPOM, dan ISO 22000 jadi sudah pasti aman untuk dikonsumsi bersama keluarga di rumah!