Garam Himalaya semakin populer sebagai alternatif garam biasa karena kandungan natrium yang lebih rendah dan ragam mineralnya. Banyak orang beralih ke garam ini karena dianggap lebih sehat, terutama bagi penderita hipertensi.
Selain itu, beberapa orang meyakini bahwa garam Himalaya juga memiliki manfaat untuk kesehatan lambung, termasuk membantu meredakan gejala asam lambung bila digunakan dengan tepat. Namun, bagaimana sebenarnya garam ini mempengaruhi asam lambung dan apa saja yang perlu diperhatikan?
Garam Himalaya berasal dari tambang garam di kawasan pegunungan Himalaya dan memiliki warna merah muda yang khas. Warna ini berasal dari kandungan mineral seperti zinc, kalium, kalsium, magnesium, dan zat besi.
Berbeda dengan garam meja yang mengalami proses pemurnian dan penambahan yodium, garam Himalaya tidak melalui proses rafinasi, sehingga tetap alami. Inilah yang membuatnya semakin diminati sebagai pilihan yang lebih sehat.
Selain membantu mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh, mineral seperti magnesium dan kalium berperan penting dalam menjaga fungsi otot dan saraf. Kandungan natrium yang lebih rendah dibandingkan garam biasa juga membuat garam ini lebih aman bagi penderita hipertensi.
Asam lambung yang berlebih sering menimbulkan sensasi terbakar di dada atau mulas (heartburn). Meskipun belum banyak penelitian spesifik terkait manfaat garam Himalaya untuk asam lambung, beberapa orang percaya bahwa kandungan mineralnya dapat membantu menyeimbangkan pH dalam tubuh, sehingga mengurangi gejala. Selain itu, mineral seperti magnesium bisa berperan dalam meredakan ketegangan otot perut yang memicu kram.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi garam Himalaya harus tetap dibatasi. Mengonsumsi garam berlebihan, termasuk garam Himalaya, bisa memicu retensi cairan dan meningkatkan risiko komplikasi bagi penderita masalah lambung atau penyakit ginjal.
Salah satu perbedaan utama garam Himalaya dengan garam meja biasa adalah ketiadaan yodium. Yodium merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung fungsi kelenjar tiroid.
Kekurangan yodium bisa menyebabkan gangguan metabolisme, terutama bagi mereka yang jarang mengonsumsi sumber yodium alami seperti rumput laut, telur, susu, atau ikan.
Jika Anda ingin menggunakan garam Himalaya sebagai pengganti garam meja, pastikan tetap mendapatkan asupan yodium dari bahan makanan lain. Dengan cara ini, Anda bisa menikmati manfaat garam Himalaya tanpa khawatir akan kekurangan nutrisi penting.
BACA JUGA: Mengenal Pura Himalayan Salt Garlic dan Cara Menggunakannya
Garam Himalaya bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendukung pola makan sehat, terutama karena kandungan mineralnya yang bermanfaat dan tingkat natriumnya yang lebih rendah. Meski belum ada bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat langsungnya untuk asam lambung, penggunaannya yang bijak dan dalam takaran wajar bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh.
Pura Himalayan Salt adalah garam Himalaya 100% natural yang tidak melalui proses rafinasi. Hal ini memastikan setiap butir garam mempertahankan kandungan mineral alaminya tanpa tambahan bahan kimia. Bagi Anda yang peduli dengan kesehatan, Pura Himalayan Salt dapat menjadi pilihan sempurna untuk menunjang gaya hidup sehat.