Dikutip dari jurnal ilmiah Faktor Penyebab Perilaku Makan Pada Anak menjelaskan bahwa “Pertumbuhan dan perkembangan anak pada lima tahun pertama kehidupan merupakan waktu yang menunjukkan pertumbuhan fisik dan perubahan fisik yang cepat. Perilaku makan anak merupakan pondasi untuk pembentukan pola makan di kelak kemudian hari” (Ogden, 2014).
Masa balita adalah periode penting dalam perkembangan anak, termasuk dalam hal pertumbuhan dan pola makan. Namun, sering kali orang tua menghadapi masalah ketika selera makan anak mereka menurun. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan hal ini. Berikut adalah alasan mengapa selera makan balita bisa menurun dan solusi untuk meningkatkan nafsu makan mereka.
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab utama di balik penurunan nafsu makan pada balita, antara lain:
Perkembangan anak melewati berbagai fase, termasuk fase di mana pertumbuhan fisik tidak secepat sebelumnya. Pada fase ini, kebutuhan energi anak akan berkurang, yang dapat berdampak pada penurunan nafsu makan.
Anak balita sering memasuki fase picky eating, di mana mereka mulai lebih selektif terhadap makanan. Umumnya mereka menolak makanan tertentu tanpa alasan yang jelas, yang bisa menjadi bagian dari proses belajar tentang rasa dan tekstur makanan.
Dengan bertambahnya usia, balita mulai mengembangkan rasa kemandirian. Mereka ingin memilih apa yang mereka makan dan terkadang menolak makanan yang disediakan oleh orang tua. Ini adalah fase normal yang menunjukkan bahwa mereka sedang belajar membuat pilihan.
Memasuki usia balita juga biasanya mereka berada dalam fase eksplorasi keahlian baru, seperti berbicara, berjalan, atau bermain. Ketika anak sedang fokus pada aktivitas barunya, mereka mungkin kehilangan minat pada makanan dan waktu makan.
Perhatian anak balita sangat mudah teralihkan oleh berbagai rangsangan di sekitarnya, seperti gadget, televisi, atau mainan. Hal ini dapat membuat mereka kurang fokus pada waktu makan dan mengakibatkan asupan makanan yang tidak optimal.
Pemberian makanan dengan menu yang monoton dapat mengakibatkan penurunan selera makan pada anak balita. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Rasa tidak nyaman, seperti sakit perut, gigi yang tumbuh, atau masalah pencernaan, dapat mengurangi selera makan. Jika anak merasa tidak nyaman, mereka cenderung menolak makanan.
Perubahan pola tidur, seperti kurang tidur atau tidak teratur, dapat mempengaruhi nafsu makan anak. Ketika anak kelelahan, mereka mungkin tidak memiliki energi untuk makan dengan baik.
Memberikan camilan atau minuman terutama yang mengandung gula berlebihan sebelum waktu makan, dapat membuat anak tidak merasa lapar saat tiba waktunya makan, sehingga mengurangi asupan makanan yang sehat.
Balita bisa sangat sensitif terhadap perubahan emosi di lingkungan mereka. Stres, kecemasan, atau perubahan dalam rutinitas, seperti pindah rumah atau kehadiran anggota keluarga baru dapat mempengaruhi pola makan mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering dipaksa untuk mencoba makanan tertentu atau diminta untuk makan lebih banyak cenderung memiliki pola makan yang lebih buruk. Memaksa anak untuk makan dapat menyebabkan penolakan lebih lanjut terhadap makanan dan mengembangkan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Jika anak mengalami alergi atau sensitivitas terhadap makanan tertentu, mereka mungkin menolak makanan yang mengandung bahan tersebut. Ini bisa mengakibatkan penurunan selera makan.
Untuk mengatasi masalah anak yang susah makan, berikut beberapa solusi yang bisa Anda coba:
Membuat jadwal makan yang konsisten akan membantu anak bisa memahami kapan waktu untuk makan dan membangun rutinitas yang sehat.
Porsi kecil dapat mengurangi tekanan pada anak untuk menghabiskan makanan dan memberikan kesempatan untuk menambah jika mereka masih lapar.
Menciptakan suasana makan yang santai dan menyenangkan, tanpa gangguan, dapat membantu anak lebih menikmati waktu makan.
Menyajikan makanan dalam bentuk dan warna yang menarik dapat meningkatkan minat anak untuk mencoba makanan baru.
Salah satu solusi untuk meningkatkan selera makan balita adalah dengan menggunakan kaldu sebagai dasar untuk masakan favorit mereka. Kaldu yang kaya nutrisi dapat menambah cita rasa dan aroma pada makanan, sehingga lebih menarik bagi si kecil. Untuk pilihan yang lebih sehat, gunakan kaldu non-MSG yang berkualitas premium dari Pura Indonesia, yang tidak hanya lezat tapi juga aman untuk kesehatan balita. Temukan lebih banyak informasi terkait di artikel "Benarkah Kaldu MPASI Dapat Meningkatkan Nafsu Makan" untuk mengetahui manfaat kaldu dalam MPASI.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi selera makan balita dan menerapkan strategi yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan seimbang. Namun, hal yang perlu diperhatikan juga bahwa setiap anak unik, jadi kesabaran dan perhatian dari orang tua adalah kunci untuk melalui proses ini.
Baca Juga: 9 Tips Memasak dengan Kaldu Non-MSG untuk Anak Picky
Setelah memahami alasan selera makan si kecil menurun di usia balita, kini saatnya coba solusi sehat dengan menggunakan kaldu sebagai dasar masakan favoritnya. Gunakan kaldu non-MSG berkualitas premium dari Pura Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil dengan rasa yang lezat dan aman.
Whatsapp: 08175788899
Line: puraindonesia
Youtube: Pura Kitchen