Dilihat dari tampilannya, garam himalaya berbeda dengan garam pada umumnya. Garam yang berasal dari kaki Pegunungan Himalaya, Pakistan, ini berwarna merah muda dengan gradasi putih tulang sampai kemerahan. Bukan karena diberi pewarna, tapi disebabkan oleh kandungan mineral istimewa di dalamnya. Sebut saja, zat besi, kalium, magnesium, potasium, sulfur, dan kalsium. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui cara menyimpan garam himalaya dengan benar agar kandungannya tidak berubah.
Secara teknis, garam sebenarnya tidak akan kedaluwarsa. Alasannya, karena garam bersifat antibakteri. Bahkan garam dapat digunakan sebagai pengawet alami pada makanan.
Namun, garam himalaya rentan berair dan menggumpal kalau tidak disimpan dengan tepat. Padahal kalau disimpan dengan cara yang tepat, garam ini bisa awet hingga bertahun-tahun.
Maka dari itu, yuk cari tahu bagaimana cara menyimpan garam ini agar kualitasnya tetap terjaga! Terlebih lagi harganya tak semurah garam pada umumnya, kan?
Pada dasarnya, garam adalah bahan cair yang dipadatkan. Itu sebabnya kalau cara penyimpanannya tidak tepat garam bisa kembali ke wujud aslinya, alias mencair. Berikut ini adalah cara menyimpan garam himalaya yang perlu Anda perhatikan.
Supaya terjaga kualitasnya, simpan garam himalaya dalam wadah yang tertutup rapat. Lebih baik gunakan stoples kaca atau wadah plastik yang kedap udara.
Tidak disarankan untuk menyimpannya di dalam wadah bertutup logam karena secara alami garam bersifat korosif. Ini bisa merusak tutup logam sehingga bisa memengaruhi kualitas garam itu sendiri.
Supaya lebih aman lagi, Anda bisa menambahkan plastic wrap sebelum menutup toples. Ini memberikan perlindungan ekstra sehingga kualitas garam lebih terjaga.
Biasanya garam himalaya dikemas dalam paper bag atau kemasan yang memang sudah didesain khusus untuk menjaga kualitasnya. Selain memberi perlindungan ekstra dengan plastic wrap, Anda bisa memasukkan kemasannya sekaligus ke dalam stoples penyimpanan.
Trik ini membuat garam tidak mudah berair dan menggumpal. Namun, Anda tetap harus memastikan untuk selalu menutup wadah dengan rapat, ya!
BACA JUGA: GARAM HIMALAYA PURA, ALTERNATIF UNTUK MPASI BAYI LEBIH SEHAT!
Di pasaran, Anda bisa menemukan garam himalaya dalam bentuk butiran atau balok. Nah, untuk garam himalaya berbentuk balok, Anda sebaiknya membungkus masing-masing baloknya dengan plastic wrap sebelum memasukkannya ke dalam stoples agar tidak lembap.
Kemudian, gunakan secara bertahap. Sementara garam yang belum dipakai bisa disimpan dalam wadah terpisah, Anda bisa menyimpan garam yang hendak dipakai dengan cara yang sudah disebutkan pada poin pertama.
Beras dapat menyerap kelembaban dan menjaga garam tetap kering. Trik ini cukup efektif untuk membantu Anda menjaga kualitas garam himalaya agar tidak mudah mencair.
Hanya saja cara ini lebih cocok diterapkan kalau wadah penyimpanan yang Anda gunakan berbentuk botol garam, yang tutupnya memiliki lubang-lubang kecil untuk mengeluarkan garam.
Selain menggunakan beras, Anda juga bisa bisa menggunakan kacang-kacangan kering untuk disimpan bersama garam. Mereka juga bersifat higroskopis alias mampu menyerap kelembaban dari udara.
Terakhir, pastikan Anda menyimpan garam himalaya maupun bumbu-bumbu dapur lainnya di tempat yang kering dan tidak lembap. Akan lebih baik lagi kalau Anda memiliki rak gantung yang terbuka khusus untuk menyimpan bumbu dapur.
Seperti PURA yang selalu mempertahankan kebaikan di setiap butiran kristalnya, Anda bisa menerapkan cara menyimpan garam himalaya di atas agar kualitasnya tetap terjaga.
Untuk pilihan yang lebih sehat, Anda bisa mengandalkan Pura Himalayan Salt yang 100% diproses secara alami sehingga lebih rendah natrium tapi lebih kaya mineral. Selain itu, Pura Himalayan Salt hadir dalam dua variasi rasa, garlic dan blackpepper, yang membuat setiap sajian jadi lebih praktis dan lezat.