Apakah Garam Halus Sama Sehatnya Dengan Garam Kristal?

Apakah Garam Halus Sama Sehatnya Dengan Garam Kristal?

Garam merupakan bahan dapur yang wajib ada di setiap rumah, baik dalam bentuk garam halus maupun garam kristal. Meskipun sama-sama mengandung natrium klorida (NaCl), terdapat beberapa perbedaan penting antara keduanya, terutama dalam hal manfaat kesehatan dan komposisinya. Mari kita lihat lebih jauh perbedaan antara garam halus dan garam kristal.

1. Proses Pembuatan yang Berbeda

Perbedaan pertama terletak pada proses pembuatannya. Garam kristal, juga disebut garam kasar atau garam laut, dihasilkan melalui penguapan air laut. Air laut dikumpulkan dan didiamkan hingga airnya menguap, menyisakan kristal garam yang kaya mineral alami.

Sementara itu, garam halus melalui penggilingan setelah proses penguapan. Proses pemurnian ini menghasilkan garam yang lebih lembut. Garam halus juga biasanya diperkaya dengan yodium untuk mencegah penyakit gondok dan anti-caking agent agar tidak menggumpal.

2. Perbedaan Tekstur dan Kandungan Air

Perbedaan tekstur terlihat jelas antara keduanya. Garam kristal memiliki butiran yang lebih kasar, besar, dan tidak teratur. Karena kandungan airnya yang lebih tinggi, garam kristal cenderung meninggalkan bekas basah jika dibiarkan di atas kertas.

Sebaliknya, garam halus memiliki tekstur yang lembut dan rata, dengan kadar air yang lebih rendah, biasanya di bawah 7%. Ini membuat garam halus lebih praktis digunakan dalam memasak sehari-hari.

3. Kandungan Mineral dan NaCl

Selain tekstur, kandungan mineral dan NaCl juga berbeda. Garam kristal lebih murni, dengan kandungan natrium klorida yang lebih tinggi, hingga 97%. Karena tidak diproses terlalu banyak, mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium tetap terjaga.

Garam halus biasanya mengandung minimal 94% NaCl dan diperkaya dengan yodium. Meski kandungan NaCl sedikit lebih rendah, penambahan yodium sangat penting untuk kesehatan, terutama untuk mencegah penyakit gondok. Namun, proses pemurnian menghilangkan beberapa mineral alami dari garam halus.

4. Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Garam kristal lebih banyak digunakan dalam industri, misalnya untuk penyamakan kulit, penjernihan air, dan produksi ikan asin. Karena butirannya besar, garam ini sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan makanan fermentasi atau proses kimia lainnya.

Di sisi lain, garam halus lebih sering digunakan dalam rumah tangga karena lebih mudah larut dalam makanan dan tidak menggumpal. Penambahan yodium dalam garam halus juga menjadikannya pilihan yang baik untuk konsumsi harian guna mencegah defisiensi yodium.

BACA JUGA: Benarkah Himalayan Salt Baik untuk MPASI Anak?

5. Manakah yang Lebih Sehat?

Garam kristal unggul dalam hal kandungan mineral alami yang bermanfaat untuk keseimbangan elektrolit dan kesehatan otot. Karena melalui proses pengolahan yang minimal, mineral seperti magnesium dan kalsium tetap ada dalam garam kristal, sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan.

Namun, garam halus juga memiliki kelebihan, terutama karena diperkaya dengan yodium yang esensial untuk kesehatan tiroid. Bagi mereka yang khawatir dengan risiko defisiensi yodium, garam halus bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Garam halus dan garam kristal memiliki perbedaan dalam hal tekstur, proses pembuatan, dan kandungan mineral. Garam kristal menawarkan mineral alami yang lebih kaya, sementara garam halus lebih praktis digunakan dan diperkaya dengan yodium untuk kesehatan. Keduanya memiliki manfaat masing-masing, sehingga pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi.

Jika kamu mencari garam yang sehat dan berkualitas, Pura Sea Salt bisa menjadi pilihan tepat. Pura Sea Salt tersedia dalam dua tekstur, garam halus dan garam kasar, sehingga kamu dapat memilih sesuai kebutuhan. Terbuat dari proses alami tanpa proses rafinasi, Pura Sea Salt rendah sodium namun tetap kaya akan mineral penting, sehingga aman dikonsumsi, bahkan bagi penderita hipertensi. Yuk, mulai beralih ke pilihan garam yang lebih sehat dengan Pura Sea Salt!