Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan 'Finishing Salt' vs 'Cooking Salt'?

Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan 'Finishing Salt' vs 'Cooking Salt'?

Garam bukan hanya menambah rasa asin, tapi juga menonjolkan rasa alami bahan makanan, memperkaya aroma, bahkan memberi tekstur yang tak terduga. Namun, di balik satu kata “garam”, ternyata ada dua fungsi berbeda yang sering disalahpahami: Cooking Salt dan Finishing Salt.

Nah, buat kamu yang suka eksplorasi rasa, penting banget tahu kapan waktu yang tepat memakai keduanya supaya hasil masakanmu naik kelas tanpa ribet.

1. Beda Fungsi Utama Garam: Bumbu Dasar vs Penambah Tekstur

Secara sederhana:

  • Cooking Salt adalah garam halus yang digunakan selama proses memasak. Tugas utamanya adalah melarut dan menyatu dengan bahan masakan, memastikan rasa asin merata dari dalam.
  • Finishing Salt, sebaliknya, digunakan setelah masakan matang. Kristalnya lebih besar dan tidak langsung larut di mulut, menciptakan sensasi “crunch” dan menonjolkan rasa alami bahan di setiap gigitan.

Bayangkan Telur mata sapi yang satu hanya dibumbui saat dimasak, sementara yang satunya lagi ditaburi sedikit sea salt flakes tepat sebelum disajikan. Bedanya langsung terasa. Yang pertama terasa datar, sedangkan yang kedua punya gurih, renyah, dan aroma bahan aslinya lebih menonjol.

2. Gunakan 'Cooking Salt' Saat Bumbu Perlu Larut Merata

'Cooking salt' bekerja paling baik ketika kamu butuh garam yang cepat larut dan bisa menyatu sempurna. Ideal untuk:

  • Sup dan kuah kaldu
  • Saus, tumisan, dan pasta
  • Adonan roti, pastry, atau kue

Karena butirannya halus, garam jenis ini memastikan rasa asin terdistribusi rata, bukan hanya di permukaan.

Kamu bisa menggunakan PURA Sea Salt Fine, garam laut alami dengan tekstur lembut yang mudah larut dan menjaga rasa tetap seimbang tanpa membuat masakan terlalu asin. Kandungan mineral alaminya seperti magnesium dan kalsium membantu memperkaya rasa alami bahan makanan tanpa tambahan bahan kimia.

Tips cepat: Tambahkan cooking salt di tahap tengah memasak, bukan di awal, supaya kadar asinnya tetap seimbang walau air menguap.

3. Gunakan 'Finishing Salt' Tepat Sebelum Hidangan Disajikan

Berbeda dari garam masak, 'finishing salt' digunakan sebagai sentuhan akhir. Tidak hanya memberi rasa asin tambahan, tapi juga menghadirkan kontras tekstur dan rasa alami yang lebih tajam.

Coba aplikasikan pada:

  • Steak panggang dan ikan bakar
  • Salad segar atau alpukat bakar
  • Focaccia dan roti gurih
  • Coklat karamel, cookies, atau es krim vanilla

Taburkan PURA Sea Salt Coarse sesaat sebelum disajikan, biarkan kristalnya tetap utuh di permukaan. Saat digigit, garam akan meleleh perlahan dan memperkaya rasa keseluruhan. Inilah alasan kenapa banyak chef menyebut finishing salt sebagai “bumbu terakhir yang menyempurnakan”.

Kristal Garam Dekoratif

4. Sains di Balik 'Crunch': Sensasi Tekstur Kristal Garam

Sensasi “crunchy” saat menggigit makanan dengan finishing salt sebenarnya hasil dari struktur kristalnya yang tidak mudah larut. Jenis garam ini biasanya berasal dari laut alami seperti PURA Sea Salt, yang dikeringkan tanpa bahan kimia, sehingga bentuknya tetap kasar dan berlapis-lapis.

Begitu garam menyentuh lidah, sebagian kristal meleleh dan sebagian lain tetap padat sesaat, menciptakan kontras antara lembut dan renyah. Efek ini bukan hanya meningkatkan pengalaman makan, tapi juga membantu otak mengenali rasa utama makanan dengan lebih tajam.

5. Peran 'Finishing Salt' dalam Menyeimbangkan Rasa Dessert

Menaburkan sedikit garam di dessert bukan kesalahan justru kuncinya!
Taburan finishing salt bisa membuat rasa manis pada cokelat, karamel, atau pie terasa lebih seimbang.

Misalnya, brownies dengan taburan PURA Sea Salt di atasnya akan terasa lebih “bold” manisnya tidak berlebihan, dan ada kejutan gurih lembut di setiap gigitan. Inilah yang disebut flavor layering: garam tidak lagi sekedar pelengkap, tapi penguat karakter rasa.

Tips: Gunakan finishing salt, bukan cooking salt, untuk dessert. Garam halus akan larut dan justru membuat tekstur kehilangan daya tariknya.

Kuasai Dua Teknik, Maksimalkan Rasa

Setelah tahu perbedaan dan cara pakainya, kamu bisa mengatur sendiri kapan butuh rasa yang “larut sempurna” dan kapan butuh efek renyah yang memperkaya rasa.

Di dapur profesional maupun rumah, kedua jenis garam ini punya tempat istimewa masing-masing. Dan untuk hasil terbaik, pastikan kamu menggunakan garam alami tanpa bahan tambahan kimia.

Banner All Products

PURA: Cooking Salt dan Finishing Salt dari Alam

PURA Sea Salt Fine
Garam masak (cooking salt) alami dari laut murni Indonesia, bertekstur halus dan mudah larut untuk rasa asin yang merata di setiap masakan. Mengandung mineral alami seperti magnesium, kalsium, kalium, dan iodin alami, yang memberi cita rasa asin lembut dan seimbang tanpa rasa getir seperti garam meja biasa.  Cocok untuk sup, saus, tumisan, dan adonan kue.

PURA Sea Salt Coarse
Garam laut alami bertekstur kristal kasar yang sempurna digunakan sebagai finishing salt. Memberi sensasi “crunch” ringan dan lapisan rasa gurih alami di atas hidangan seperti steak, salad, sayur panggang, atau dessert coklat. Dipanen dari sumber laut paling murni, tanpa proses rafinasi, tanpa pewarna, dan tanpa bahan tambahan kimia.

Dengan kombinasi PURA Sea Salt Fine dan Coarse, kamu bisa menguasai dua teknik seasoning untuk masak dan untuk sentuhan akhir, sekaligus menjaga rasa tetap alami dan menyehatkan.

WhatsApp: 08175788899
Instagram: PURAindonesia
Instagram: PURAkitchen
YouTube: PURA Kitchen