Article written by:
dr. Shane Tuty Cornish CBS, IBCLC
PURA Medical Educator, Konselor Laktasi & MPASI
Dalam 1000 hari pertama kehidupan, sistem tubuh anak—termasuk pencernaan dan imunitas—masih dalam tahap perkembangan. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami perbedaan antara alergi dan intoleransi makanan, karena keduanya dapat berdampak serius terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Alergi vs. Intoleransi: Apa Bedanya?
Alergi makanan terjadi ketika sistem imun anak memberikan reaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Gejalanya bisa muncul cepat dan parah, seperti:
Alergen yang umum termasuk kacang-kacangan, susu, seafood, dan kedelai.
Sementara itu, intoleransi makanan melibatkan sistem pencernaan yang kesulitan memproses zat tertentu, tanpa melibatkan sistem imun. Gejalanya cenderung lebih ringan namun mengganggu kenyamanan, seperti:
Penyebab umum intoleransi adalah laktosa dan gluten.
Mengapa Orang Tua Sering Salah Kaprah?
Gejala keduanya bisa mirip, tetapi alergi bersifat akut dan bisa membahayakan nyawa, sedangkan intoleransi berkembang lebih lambat dan umumnya tidak fatal. Kesalahan dalam membedakan bisa menyebabkan penanganan yang tidak tepat.
Alergi Kedelai: Yang Perlu Diwaspadai
Kedelai termasuk salah satu dari delapan alergen utama pada anak. Produk sehari-hari seperti tahu, tempe, susu kedelai, dan kecap bisa menjadi pemicu. Jika tidak ditangani, reaksi terhadap kedelai dapat mengganggu asupan nutrisi dan pertumbuhan anak.
Cara Mengatasi
Langkah awal:
Solusi Aman di Dapur: PURA Kecap Manis
Buat ibu, sekarang tidak perlu khawatir, karena saat ini ada lho pilihan Kecap Manis yang bebas alergen atau tidak mengandung kedelai & gluten. Selain itu, kecap manis ini juga dibuat khusus dengan bahan berkualitas seperti gula kelapa gunung, gula aren serta tanpa zat aditif sehingga relatif lebih aman. PURA Kecap Manis, kelezatan untuk setiap hidangan tanpa meninggalkan nilai kemurnian dan kebaikan alam. Jadi, masak enak tanpa perlu lagi khawatir.