Panduan Memilih Garam yang Aman untuk Lansia: Jangan Asal Asin!

Panduan Memilih Garam yang Aman untuk Lansia: Jangan Asal Asin!

Seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai risiko kesehatan, termasuk dari hal yang tampaknya sepele, seperti garam. Padahal, jenis dan jumlah garam yang dikonsumsi lansia bisa berdampak langsung pada tekanan darah, fungsi ginjal, hingga jantung.

Sayangnya, tak sedikit yang masih berpikir bahwa “semua garam itu sama”. Padahal tidak. Artikel ini akan membantu Anda mengenali cara memilih garam yang aman untuk lansia, agar tetap bisa menikmati rasa tanpa mengorbankan kesehatan.

1. Dampak Konsumsi Garam Berlebih pada Lansia

Bagi lansia, konsumsi garam berlebih bisa memicu:

  • Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Retensi cairan, yang bisa menyebabkan pembengkakan
  • Beban berat bagi ginjal, berisiko gagal ginjal
  • Meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung

Sistem metabolisme lansia tidak seefisien dulu. Karena itu, natrium berlebih lebih sulit dibuang, dan dampaknya bisa lebih cepat terasa.

2. Garam Meja Biasa vs Garam Rendah Natrium

Garam biasa dan garam himalaya

Apa bedanya?

  • Garam meja biasa: hampir seluruhnya terdiri dari natrium klorida (±99%), umumnya melalui proses rafinasi dan ditambah zat anti-gumpal.
  • Garam rendah natrium: tidak melalui rafinasi, mengandung natrium yang lebih seimbang dan mineral lain seperti magnesium dan kalium.

Garam yang terlalu murni natrium, seperti garam meja biasa, sebaiknya dikurangi penggunaannya pada lansia. Garam alami dengan kandungan mineral tambahan bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.

3. Pentingnya Kalium dalam Garam untuk Lansia

Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Fungsinya:

  • Menurunkan tekanan darah
  • Menjaga keseimbangan cairan
  • Membantu kerja otot dan saraf

Beberapa garam sehat (termasuk Himalayan Salt) mengandung kalium alami, yang bisa membantu menetralkan efek samping dari natrium berlebih. Tapi untuk lansia dengan gangguan ginjal, kadar kalium tetap perlu dikontrol.

4. Cara Membaca Label Kandungan Garam

Jangan hanya terpaku pada klaim seperti “alami” atau “tanpa pengawet”. Cek bagian label kandungan dengan teliti:

  • Jumlah natrium per takaran saji
  • Apakah mengandung zat aditif seperti anti-caking agent
  • Perhatikan apakah ada informasi tambahan seperti "mengandung mineral alami" atau “tanpa proses rafinasi.

Semakin pendek dan jelas komposisinya, semakin baik.

5. Berapa Takaran Konsumsi Harian yang Disarankan?

Berdasarkan rekomendasi WHO:

  • Konsumsi maksimum natrium harian: 2.000 mg
  • Itu setara dengan sekitar 5 gram garam atau 1 sendok teh kecil per hari
  • Untuk lansia atau penderita hipertensi, idealnya lebih rendah lagi

Ingat, jumlah ini termasuk dari semua sumber: garam dapur, bumbu instan, makanan kemasan, bahkan camilan ringan.

Gunakan Garam yang Lebih Aman: PURA Himalayan Salt

Untuk kebutuhan lansia yang lebih sensitif terhadap natrium, PURA Himalayan Salt hadir sebagai alternatif yang lebih bijak dan seimbang.

Keunggulan PURA Himalayan Salt:

  • Terbuat dari garam Himalaya alami, tanpa proses kimia berlebihan
  • 2in1 Seasoned Salt pertama di Indonesia, praktis dan fungsional
  • Tersedia dua varian: Pepper dan Garlic, cocok untuk berbagai masakan

Dengan rasa asin yang lebih lembut, PURA Himalayan Salt memungkinkan penggunaan lebih sedikit, tanpa kehilangan kenikmatan masakan.

Whatsapp: 08175788899
Instagram: puraindonesia
Instagram: purakitchen
Youtube: Pura Kitchen