Kualitas ASI & Tantangan Era Modern: Cerita di Balik Pola Makan Ibu Menyusui

Kualitas ASI & Tantangan Era Modern: Cerita di Balik Pola Makan Ibu Menyusui

Article Written by 
dr. Shane Tuty Cornish, CBS, IBCLC
PURA Medical Educator, Konselor Laktasi & MPASI

 

ASI itu investasi terbaik untuk anak.

Kalimat ini sering kita dengar, dan memang benar. Air Susu Ibu adalah sumber nutrisi paling lengkap, mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, hingga zat bioaktif yang membantu melindungi bayi dari infeksi.

Bayi yang mendapat ASI berkualitas memiliki pondasi tumbuh kembang yang lebih kuat, baik dari sisi kecerdasan otak maupun daya tahan tubuh.

Namun, di era modern ini ada satu tantangan besar yang diam-diam bisa menurunkan kualitas ASI: makanan ultra-proses atau UPF (Ultra-Processed Food).

Yang termasuk dalam kategori ini adalah snack kemasan manis, minuman bersoda, makanan cepat saji, hingga roti atau margarin yang penuh bahan tambahan. Praktis, memang, tapi efeknya bisa “menyebrang” ke dalam ASI.

 

Kok bisa begitu?

Zat dari UPF seperti gula berlebih, lemak trans, pemanis buatan, bahkan kontaminan dari plastik (BPA, ftalat)dapat terserap ke dalam ASI. Akibatnya, nutrisi alami ASI bisa tercemar dan bayi ikut menerima risiko yang sebenarnya bukan miliknya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi UPF berlebihan pada ibu menyusui dapat menyebabkan:

  • Gangguan pencernaan seperti kolik, diare, atau bayi rewel karena ususnya sensitif.
  • Alergi dan inflamasi, akibat paparan protein asing atau aditif tertentu.
  • Ketidakseimbangan mikrobioma usus, di mana bakteri baik seperti Bifidobacterium berkurang.
  • Risiko obesitas dan diabetes dini, karena bayi terbiasa dengan kadar gula dan lemak tinggi sejak awal hidupnya.
  • Gangguan perkembangan saraf dan kognitif, yang bahkan dikaitkan dengan asma, ADHD, hingga penurunan fungsi memori.


Efek domino UPF

Yang lebih mengkhawatirkan, UPF bersifat adiktif.

Ibu yang terbiasa mengonsumsi snack manis atau junk food akan semakin sulit berhenti karena otak “ditipu” oleh rasa lezat dan sensasi cepat kenyang.

Efek domino ini bukan hanya memengaruhi kesehatan ibu, seperti peningkatan risiko obesitas, sindrom metabolik, dan depresi pasca melahirkan, tapi juga berdampak pada kualitas ASI dan kesehatan bayi.

Lalu, apa yang bisa dilakukan?

Kabar baiknya, memperbaiki pola makan tidak pernah terlambat.

Beberapa langkah sederhana bisa membantu meningkatkan kualitas ASI:

  1. Kurangi UPF dan ganti dengan bahan segar seperti buah, sayur, ikan rendah merkuri, kacang, dan biji-bijian.
  2. Batasi kafein & hindari alkohol. Maksimal dua–tiga cangkir kopi per hari, dan tidak ada kadar alkohol yang aman untuk bayi.
  3. Pilih ikan rendah merkuri, seperti salmon atau sarden, maksimal dua kali seminggu.
  4. Perhatikan asupan mikronutrien penting seperti vitamin D, zat besi, yodium, dan kolin yang kadang perlu tambahan dari suplemen.

Menjaga rasa, menjaga semangat

Banyak ibu merasa tertekan karena diet sehat sering dianggap “hambar” atau “tidak nikmat.”

Padahal, menjaga kualitas ASI bukan berarti harus makan tanpa rasa. Justru kunci keberhasilan ada pada konsistensi  memilih makanan sehat yang tetap lezat dan membuat ibu bahagia.

Di sinilah peran produk seperti PURA, pendamping dapur alami yang membantu ibu tetap bisa menyajikan hidangan gurih, sedap, dan sehat tanpa harus bergantung pada bumbu instan atau perasa buatan yang tergolong UPF.

Dengan begitu, ibu tetap menikmati proses makan, keluarga tetap lahap, dan kualitas ASI pun tetap terjaga.

Kesimpulan

ASI adalah hadiah terbesar seorang ibu untuk anaknya, nutrisi alami yang membentuk fondasi hidup sehat sejak hari pertama.

Kualitasnya sangat dipengaruhi oleh apa yang ibu konsumsi setiap hari.

Dengan mengurangi UPF, memenuhi kebutuhan gizi penting, dan memanfaatkan dukungan dari produk yang aman dan alami seperti PURA, ibu dapat menjaga agar ASI tetap menjadi “superfood” alami untuk tumbuh kembang anak yang lebih sehat dan kuat

 

Whatsapp: 08175788899
Instagram: PURAindonesia
Instagram: PURAkitchen
Youtube: PURA Kitchen