Seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap asupan natrium. Bagi lansia, konsumsi garam berlebih dapat berdampak langsung pada tekanan darah, kesehatan jantung, dan fungsi ginjal. Maka, penting memilih jenis garam yang tidak hanya sekadar memberi rasa, tetapi juga mendukung fungsi tubuh.
Dua jenis garam paling populer di dapur saat ini adalah garam meja dan garam Himalaya. Keduanya sering dianggap sama, padahal berbeda secara kandungan, proses pembuatan, dan dampaknya bagi kesehatan, terutama untuk kelompok usia lanjut.
Garam meja (refined salt) adalah garam dapur yang telah melalui proses pemurnian tinggi untuk menghilangkan mineral alami. Kandungan utamanya adalah hampir 100% natrium klorida (NaCl).
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, garam meja juga biasanya ditambahkan bahan kimia seperti:
Namun, karena proses rafinasi yang agresif, garam meja kehilangan hampir semua kandungan mineral alaminya. Akibatnya, konsumsi berlebihan sangat berisiko meningkatkan tekanan darah dan memperberat kerja ginjal, terutama pada lansia
Garam Himalaya berasal dari tambang purba di wilayah Himalaya dan tidak melalui proses kimia. Warna merah mudanya berasal dari kandungan lebih dari 80 mineral alami, seperti magnesium, zat besi, dan kalsium.
Menurut Cleveland Clinic, kandungan mineral ini dapat:
Karena tidak mengandung zat tambahan dan lebih “ringan” secara rasa, garam Himalaya juga lebih mudah dikontrol penggunaannya dalam masakan sehari-hari.
Meskipun terlihat lebih sehat, konsumsi garam Himalaya juga harus sesuai batasan yang disarankan, karena jika tidak:
Jadi, meski lebih alami, garam Himalaya bukan berarti bebas risiko, terutama untuk lansia yang sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Aspek |
Garam Meja |
Garam Himalaya |
Kandungan utama |
~99% natrium klorida murni |
Natrium + 80+ mineral alami |
Zat tambahan |
Anti-caking agent, yodium sintetis |
Tidak ada zat tambahan |
Efek tekanan darah |
Cenderung menaikkan tekanan darah |
Lebih netral jika digunakan wajar |
Efek ginjal |
Bisa membebani fungsi ginjal |
Lebih ringan karena komposisi seimbang |
Keseimbangan elektrolit |
Tidak mendukung |
Membantu menyeimbangkan secara alami |
Secara harga, garam meja lebih murah. Namun, menurut MedlinePlus – U.S. National Library of Medicine, konsumsi natrium berlebih dalam jangka panjang dapat menyebabkan hipertensi dan memperberat kerja ginjal.
Garam Himalaya:
Sementara WHO merekomendasikan konsumsi natrium harian tidak lebih dari 2.000 mg/hari (setara 5 gram garam) untuk orang dewasa, khususnya lansia.
Untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah lansia, memilih garam yang tepat adalah langkah awal yang penting. PURA Himalayan Salt adalah garam alami dari tambang pegunungan Himalaya yang diproses secara minimal, tanpa bahan tambahan kimia, sehingga kandungan mineral seperti magnesium, kalsium, dan zat besinya tetap utuh.
Sebagai alternatif yang lebih bersih dibanding garam meja, PURA Himalayan Salt juga praktis, 2in1 Himalayan Salt, tersedia dalam dua varian Garlic dan Pepper, membantu Anda mengurangi pemakaian bumbu tambahan tanpa kehilangan rasa. Produk ini telah menjadi pilihan utama keluarga yang menerapkan pola makan alami dan lebih sadar gizi.
Dengan beralih ke garam murni yang kaya mineral seperti PURA Himalayan Salt, Anda tidak hanya membantu lansia mengontrol tekanan darah secara lebih aman, tetapi juga membangun kebiasaan makan yang lebih baik, dimulai dari bahan paling dasar di dapur.
Whatsapp: 08175788899
Instagram: puraindonesia
Instagram: purakitchen
Youtube: Pura Kitchen