Beda Ultra Processed Food, Junk Food dan Instant Food Serta Efeknya Pada Tubuh

Di era semua orang butuh cepat, makanan olahan jadi salah satu solusinya. Tapi tahukah kamu, bahwa makanan olahan memiliki pengkategorian seperti ultra processed food, junk food dan instant food. Lalu bedanya apa saja?Daripada bingung, simak ulasan perbedaan ketiganya mulai dari proses pembuatannya, jenis – jenisnya serta seperti apa efeknya pada tubuh kita.

Ultra Processed Food

Makanan ultra-olahan (Ultra Processed Food atau UPF) adalah jenis makanan yang mengalami banyak tahap pemrosesan. Ini termasuk pasteurisasi, pemanasan, pengalengan, dan banyak lagi. Saat diproses, UPF seringkali ditambahkan gula dan garam dalam jumlah besar serta bahan lain seperti pewarna, perisa, dan pengawet untuk meningkatkan rasa dan daya tahan makanan. UPF biasanya memiliki bentuk yang sangat berbeda dari bahan aslinya sebelum diproses. Beberapa jenis UPF mungkin ada di sekitar kita yang mungkin belum disadari.

  1. Makanan kaleng
  2. Olahan daging kemasan
  3. Chips atau keripik kentang olahan 
  4. French fries

Junk Food

Junk food umumnya merujuk pada makanan cepat saji. Jenis makanan ini dapat dipahami sebagai makanan yang memiliki profil nutrisi, vitamin, serat bahkan mineral yang rendah dan tinggi akan kalori, lemak trans, gula dan garam. Beberapa contoh makanan junk food yang mudah kita temui seperti : 

  1. Pizza
  2. Burger
  3. Jeroan 
  4. Gorengan

Instant Food 

Makanan instan, juga dikenal sebagai instant food, biasanya terbagi menjadi dua jenis. Pertama, ada makanan instan yang siap saji tanpa perlu pengolahan tambahan. Kedua, ada yang memerlukan sedikit pengolahan, tapi prosesnya relatif mudah dan cepat. Makanan instan juga bisa dikategorikan sebagai ultra processed food karena proses pembuatannya yang kompleks. Ini juga terkait dengan komposisi nutrisi, penggunaan bahan tambahan seperti pengawet, perasa, penyedap, bahkan pewarna. Beberapa contoh makanan instan yang umum meliputi:

  1. Mie instan
  2. Bubur instan
  3. Sereal 

Faktanya, mengkonsumsi ketiga jenis makanan di atas akan memunculkan beberapa dampak yang tidak baik untuk tubuh kita. Berikut adalah dampak resiko konsumsi dalam jangka panjang bagi kesehatan. 

3 Dampak konsumsi Ultra Processed Food, Junk Food & Instant Food pada tubuh

1. Resiko Candu atau Ketagihan 

Kandungan natrium, gula, lemak, dan bahan aditif pada makanan olahan ternyata sangat berisiko menyebabkan kecanduan bagi mereka yang mengonsumsinya. Ini tentu menjadi risiko yang sangat serius, terutama jika seseorang sudah mencapai tahap kecanduan ini, karena akan terkait dengan dampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang.

2. Ancaman Obesitas  

Selain mengandung banyak bahan aditif, makanan olahan, baik itu UPF, Junk Food, atau Instant Food, ternyata mengandung kalori dalam jumlah yang besar. Mengonsumsi jenis makanan ini tanpa memperhatikan kebutuhan kalori harian kita sangat berisiko membuat tubuh kita masuk ke dalam fase obesitas dan mengancam munculnya gangguan penyakit kronis.

3. Munculnya Gangguan Penyakit Kronis

Ketika seseorang telah masuk ke dalam fase kecanduan dan mengalami peningkatan berat badan, namun belum menghentikan kebiasaan buruk mengkonsumsi jenis makanan ini, maka risiko munculnya gangguan kesehatan lainnya menjadi sangat besar. Gangguan kesehatan tersebut mencakup diabetes tipe 2, hipertensi, stroke, dan bahkan risiko kanker.

 

Bagaimana kita menyiasati konsumsi jenis - jenis makanan ini dengan lebih bijak? Tiga cara ini yang mungkin bisa kamu terapkan. 

1. Membatasi Konsumsi 

 

Tampaknya sulit bagi kita untuk sepenuhnya menghindari konsumsi jenis makanan ini pada saat ini, kecuali jika ada komitmen yang kuat dari dalam diri dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Jika Anda termasuk salah satu dari mereka yang masih kesulitan menghindarinya sepenuhnya, maka penting bagi Anda untuk melakukan pembatasan konsumsi dan berlatih meninggalkan jenis - jenis makanan tersebut perlahan. Pendekatan ini dianggap sebagai salah satu langkah bijak yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari Anda.

2. Mulai Terapkan Baca Label Komposisi

Jika kamu sudah memahami tentang UPF, Junk Food, dan Instant Food, langkah selanjutnya adalah menjadi lebih sadar dalam mengenali komposisi produk yang akan kamu beli. Kebiasaan membaca label komposisi sebenarnya dapat membantu kamu menghindari konsumsi bahan tambahan pangan yang tidak diinginkan. Selain itu, ini juga dapat membantu mengurangi risiko alergi terhadap bahan-bahan tertentu yang mungkin terdapat dalam sebuah produk.

3. Beralih ke Homemade Food

Satu - satunya pilihan terbaik untuk menghindari konsumsi UPF, Junk Food dan Instant Food adalah beralih ke masakan rumahan. Dengan kamu memasak sendiri, kamu bisa mengontrol sepenuhnya makanan yang akan kamu konsumsi. Mulai dari kontrol kualitas bahan, kealamian dan kemurnian bahan hingga kebersihan proses pengolahannya. Tentu, selain menjamin kualitas hasil akhir, memasak sendiri bisa menjadi wadah untuk mengexplore dunia kuliner dan mengasah kreativitas kita. Selain itu, kamu akan lebih mudah mencukupi kebutuhan nutrisi harian. 

Buat alternatif makanan olahan di rumah, sekarang bukan MIMPI!

Banyak dari kita memilih makanan olahan karena rasanya yang nikmat dan menggugah selera, tanpa banyak memperhatikan dampak buruk bagi kesehatan. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya kita bisa menciptakan alternatif makanan olahan pabrik di rumah dengan rasa yang tidak kalah nikmat, terutama untuk si kecil? Kuncinya adalah penggunaan bahan serta bumbu yang tepat dan berkualitas. Pilihlah bumbu seperti PURA Kaldu yang terjamin keasliannya sehingga membuat makanan rumahan menjadi sempurna.

Terbuat dari 100% bahan asli Ayam Kampung, Daging Sapi atau Jamur Shitake tanpa adanya tambahan gula dan MSG serta paduan rempah berkualitas menjadikan PURA Kaldu berbeda dengan kaldu bubuk lainnya. Selain itu, PURA Kaldu juga sudah mendapatkan sertifikasi BPOM dan Halal MUI sehingga tidak perlu khawatir untuk jaminan keamanannya. Buktikan kenikmatan dan keasliannya sekarang! Klik disini untuk mendapatkannya.